Jadi Blogger Atau Vlogger ?

Gue sudah mulai kenal internet dari SD. Jaman pertama kali main kewarnet dan software billing masih bergambar lumba-lumba. Sekarang umur gue sudah 21 tahun. Dalam jangka waktu satu dekade tersebut gue ikut merasakan perubahan teknologi informasi yang begitu cepat. Perubahan handphone ke smartphone, perubahan disket ke penyimpanan cloud, perubahan dari jaringan 3G ke 4G, dan dari PDKT lewat SMS ke PDKT lewat tinder.

Pola penyampaian informasi pun berubah. Dulu media terpaku pada Koran, televisi,dan radio yang dikuasai oleh pemodal. Kini kita pun bisa membuat media kita sendiri. Kita gak perlu dapat nilai sempurna di pelajararan sains untuk membuat blog. Kita tidak perlu jadi sarjana ilmu komunikasi buat daftar akun youtube. Dulu buat jadi artis kita tergantung pada media besar, sekarang malah media besar mencari orang yang populer di internet.

Karena hal tersebut banyak orang yang mulai meniti karir menjadi artis dunia maya. Potensi penghasilan dari dunia maya itu gak bisa dianggap remeh. Dari influencer suatu produk sampai iklan adsense. Akun sosial media juga bagus buat personal branding dan berinteraksi lebih dekat dengan masyarakat. Kita bisa lihat kesuksesan ridwan kamil menggunakan sosial media untk mempublikasikan hasil kerja-nya, membuat followersnya berfikir “gue kalau milih walikota harus kayak dia”.

Diawal-awal gue kenal sosial media, Blog dan twitter menjadi media yang tepat buat jadi populer di dunia maya. Pengguna banyak menikmati konten yang bentuknya teks dan gambar. Orang-orang berbondong-bondong bikin blog kemudian buat buku, sebut saja raditya dika, shitlicious, bena kribo dan ariff Muhammad yang dulu pake nickname @pocongggg. Sekarang dengan semakin mudahnya kita mendapat akses internet yang cepat dengan harga lebih murah. Orang-orang banyak lebih menikmati konten berbentuk gambar dan video. Mulailah orang berbondong-bondong ingin menjadi vloggger. Sebut saja nama vlogger baru seperti agung hapsah dan chandra liow . Lalu apakah dengan begitu blog sudah tidak bisa diandalkan buat menjadi media mencari popularitas. Hoooo tidak juga fergusso.

Tiap sosial media punya audiens-nya masing-masing. Jadi menurut gue kurang bijak kalau kita menjadi kutu loncat dan mengikuti tren semata. Karena bisa jadi tahun depan pada platform sosial media yang menggantikan platform yang sekarang. ada beberapa faktor yang harus kamu pertimbangkan

Youtube Bagus Kalau

Youtube bagus kalau konten yang ingin kamu publikasikan adalah sesuatu yang visual. contohnya tutorial make up atau tutorial fitness. Kalau kamu memilih youtube, maka kamu harus siap buat punya kamera yang minimal enak buat diopandang, belajar dasar-dasar editing video juga mutlak dilakukan, Kamu pun harus pede buat tampil dan berbicara di depan kamera.

Blog Bagus Kalau

Blog bagus kalau konten yang kamu ingin publikasikan adalah penjelasan yang rinci dan detail. kamu bisa pakai sub heading buat mengkategorikan tiap chapter yang ingin kamu bahas. kamu harus siap belajar soal search engine optimizaion (SEO) biar blog mu punya traffic. dan juga penting buat mengkaitkan blog mu ke sosial media lain seperti facebook dan twitter. apalagi kalau blog mu cuma berisi soal opini pemikiranmu.

Jangan melihat youtube sebagai satu-satunya opsi. Karena tiap sosial media punya segmen masing-masing. Apapun platform yang kamu gunakan, hal yang paling penting adalah persisten dan disiplin. Karena kamu gak bisa jadi terkenal begitu saja ketika pertama kali membuat akun sosial media. Fokus pada kekuatan diri kita sendiri. dan jangan lupa buat tetap percaya diri.

3 tanggapan untuk “Jadi Blogger Atau Vlogger ?

  1. awalnya sekitar 2016 saat popularitas vlog di youtube tengah menggeliat, saya kepikiran untuk hiatus saja menjadi blogger. merasa gak ada gunanya karena tergantikan oleh konten audio visual yang begitu memanjakan mata alias bikin mata beler dan otak teradiksi.
    tapi makin ke sini mulai berpikir sama seperti kata mas dodi: tiap platform punya segmentasi masing-masing. barangkali kenapa vlog saat ini begitu amat digandrungi, mungkin karena baru sampai tahap euforia saja. seperti zaman kejayaan blog antara 2006-2008 dulu.

Tinggalkan komentar